TAJWID
Assalamualaikum Wr.Wb.apa kabar semua, semoga baik baik saja ya, kalo baik patut lah kita bersyukur kepada yang memberi kesehatan dan keselamatan yaitu Allah SWT, dan juga tidak lupa sholawat dan salam semoga teteap tercurahkan kepada nabi junjungan yaitu nabi Muhammad SAW.
membaca koran,buku,artikel,novel dan buku cerita lain berbeda loh sama membaca alquan. Kalo membaca alqu'an. Kita di tuntut untuk menghafal tajwid supaya bacaan yang terlantur dari mulut kita bagus dan indah makanya kita perlu mempelajari tajwid. Kegunaan tajwid membantu dalam menentukan panjang dan pendeknya suatu huruf di alqu'an.
oke di sini mimin ingin membahas tentang tajwid daripada mimin buka tutup hp ngak jelas -_- sama mending berbagi ilmu plus wawasan sama kalian ya kan :D, oke langsung aja kita ke topik.
A. Pengertian Tajwid
1. Pengertian tajwid secara harfia/bahasa, dapat kita artikan melakukan sesuatu yang indah atau membaguskan suara.
2. Pengertian tajwid secara Qiraah yaitu mengeluarkan huruf dengan tepat serta memberikan sifatnya.
jadi dari 2 pengertian diata kita dapat simpulkan, bahwa tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana melafalkan alqu'an dengan baik dan benar.
B. Istilah-istilah yang harus kamu ketahui dalam pembacaan Al-Quran diantaranya :
a. Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf
b. Shifatul huruf, yakni cara melafalkan atau menguccapkan huruf
c Ahkamul huruf, yakti hubungan antara huruf
d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran
e. Ahkamul waqaf wal ibtida', yakni mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada huruf tajwid
f. dan Al-Khat dan Al-Utsmani
C. Dalil di haruskanya mempelajari tajwid
1. Dalil pertama di ambil dari Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam ayatNya yang artinya “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca Al-Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
2. Dalil kedua diambil dari Ijma atau pendapat para ulama besar Islam. Yakni kesepakatan para ulama yang dilihat dari zaman Rasulullah SAW hingga sampai saat ini, yang menyatakan bahwa membaca Al-Quran dengan ber-Tajwid merupakan hukum atau sesuatu yang fardhu dan wajib.
oke kita akan masuk ke topik materi tentang tajwid.
A.A. Hukum (Nun mati atau tanwin) نْ ( ً ٍ ٌ )
apabila ada nun mati bertemu dengan huruf نْ ( ً ٍ ٌ ) bertemu dengan huruf Hijaiya maka hukum bacaanya ada 5 yaitu :
1. Izhar Halqi
apabila ada nun mati atau tanwin نْ ( ً ٍ ٌ ) bertemu dengan huruf-huruf berikut [ خ,ح,ا,ع,غ,ه]
maka harus di baca terang/jelas
2. Idghom
A.Idghom bigunnah (dilebur dengan di sertai dengung)
Yaitu memasukkan atau meleburkan salah satu huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) kedalam huruf sesudahnya dgn disertai (ber)dengung, jika bertemu dgn salah satu huruf empat ini yaitu: ن م و ي
contoh bacaanya : مُّمَدَّدَةٍ عَمَدٍ فِيْ
B. Idgham Bilaghunnah mempunyai arti (dilebur tanpa dengung)
Yaitu memasukkan atau meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dgn salah satu huruf lam atau ra (ر، ل)
contoh : لَمْ مَنْ
Pengecualian :
Jika nun mati atau tanwin bertemu dgn keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan di dlm satu kata, conohnya بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca jelas.4. Iqlab
Hukum bacaan ini terjadi apabila ada huruf nun mati
atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب). Di dalam
bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim (م).
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ
5. Ikhfa Haqiqi
Hukum bacaan ini apabila ada nun mati atau tanwin
bertemu dgn huruf-huruf seperti
dibaca samar-samar (antara Izhar dan Idgham)
contoh :
B. Hukum Bacaan Tajwid (mim mati)
Selain hukum nun mati dan tanwin adapula hukum bacaan
tajwid lainnya dalam mempelajari dan membaca Al Quran yaitu Hukum mim mati,
yang disebut hukum mim mati jika bertemu dgn huruf mim mati (مْ) yang bertemu dgn huruf hijaiyah tertentu. Berikut
contoh ayatnya, yang diberi tanda warna
(biru : ikhfa syafawi), ( merah : idgham mimi), (hijau : izhar syafawi).
Hukum Bacaan Tajwid (mim mati) memiliki
3 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Ikhfa Syafawi (ﺇﺧﻔﺎﺀ ﺷﻔﻮﻱ)
Apabila ada huruf mim mati (مْ) bertemu dgn huruf ba (ب), maka cara membacanya harus dengan cara samar-samar di bibir
dan dibaca dgn didengungkan.
Contoh: (فَاحْكُم بَيْنَهُم) (تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ) (وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ)
2. Idgham Mimi ( إدغام ميمى)
Apabila ada huruf mim mati (مْ) bertemu dgn huruf mim (م), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim
rangkap atau ditasyidkan dan wajib anda baca dengung. Idgham mimi disebut juga
dgn idgham mislain atau mutamasilain.
Contoh : (أَم مَنْ) (كَمْ مِن فِئَةٍ)
3. Izhar Syafawi (ﺇﻇﻬﺎﺭ ﺷﻔﻮﻱ)
Apabila ada huruf mim mati (مْ) bertemu dgn salah satu huruf hijaiyyah selain
huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya harus dgn jelas di bibir dan
mulut anda tertutup.
Contoh: (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ) (تَمْسُونَ)
C. Hukum bacaan Tajwid (mim dan nun
tasydid)
Hukum bacaan mim dan nun tasydid disebut juga dgn
wajib al-ghunnah (ﻭﺍﺟﺐ ﺍﻟﻐﻨﻪ) yang memiliki makna bahwa orang yang membacanya di wajibkan untuk
mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah
didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki
tanda syadda atau bertasydid (ﻡّ dan نّ).
Contoh: ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨﱠﺔ ﻭَﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ
D. Hukum Bacaan Tajwid (alif lam ma’rifah)
Hukum bacaan Alif lam ma’rifah yaitu apabila dua huruf
yang di tambah pada akhir atau awal dari kata yang mempunyai arti nama atau
isim. Ada dua jenis alif lam ma’rifah yaitu qamariah dan syamsiah.
– Alif lam qamariah yaitu lam yang diikuti oleh 14
huruf hijaiah, seperti: ‘ain (ع), ghain (غ), alif/hamzah(ء), ba’ (ب), jim (ج), ha’ (ح), kha’ (خ), fa’ (ف), qaf (ق), kaf (ك), mim (م), wau (و), ha’ (ﮬ) dan ya’ (ي). Hukum
alif lam qamariah diambil dari bahasa arab yaitu al qamar (ﺍﻟﻘﻤﺮ) yang artinya adalah bulan. Maka dari itu, cara
membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas tanpa meleburkan bacaannya.
E. Hukum Bacaan Tajwid (idgham)
Hukum Idgham (ﺎﻡﻏﺩﺇ) adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf
atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf yg lain. Oleh karena itu bacaan
idgham harus dilafazkan dgn cara meleburkan suatu huruf kepada huruf
setelahnya. Ada tiga jenis idgham yaitu:
– Idgham mutamathilain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ – yang serupa) adalah bertemunya antara dua huruf yg
sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya.
Hukumnya adalah wajib utk di idghamkan. Contoh: ﻗَﺪ ﺩَﺨَﻠُﻮاْ.
– Idgham mutaqaribain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ – yang hampir) adalah bertemunya dua huruf yg sifat dan
makhrajnya hampir sama, seperti ba’ bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha’
bertemu dzal. Contoh: ﻧَﺨْﻠُﻘڪُﻢْ
– Idgham mutajanisain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﻴﻦ – yang sejenis) adalah bertemunya antara dua huruf yg
sama makhrajnya akan tetapi tdk sama sifatnya seperti ta’ dan tha, lam dan ra’
serta dzal dan zha. Contoh: ﻗُﻞ ﺭَﺏﱢ
F. Hukum Bacaan Tajwid (mad)
Hukum bacaan Mad yg mempunyai arti yaitu
melanjutkan atau melebihkan. Dari segi istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan,
mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu
dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far’i. Terdapat
tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya’ dan huruf tersebut haruslah berbaris
mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan
harakat.
G. Hukum Bacaan Tajwid (ra’)
Hukum ra’ adalah hukum bagaimana membunyikan huruf
ra’ di dlm bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis,
atau harus dikasarkan dan ditipiskan.
* Bacaan ra’ ini harus di kasarkan apabila:
1. huruf ra’ yg mempunyai harakat atas atau fathah.
Contoh: ﺭَﺑﱢﻨَﺎ
2. huruf ra’ yg berbaris mati atau mempunyai harakat
sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.
Contoh: ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ
3. huruf Ra’ berbaris mati yg huruf sebelumnya
berbaris bawah atau kasrah.
Contoh: ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ
4.huruf Ra’ berbaris mati dan sebelumnya huruf yg
berbaris bawah atau kasrah tetapi ra’ tadi bertemu dgn huruf isti’la’.
Contoh: ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ
* Bacaan ra’ yg harus di tipiskan adalah apabila:
1. huruf ra’ yg berbaris bawah atau kasrah.
Contoh: ﺭِﺟَﺎﻝٌ
2. huruf ra’ yg sebelumnya terdapat mad lain
Contoh: ﺧَﻴْﺮٌ
3. huruf Ra’ mati yg sebelumnya juga huruf berbaris
bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa dgn huruf isti’la’.
Contoh: ﻓِﺮْﻋَﻮﻦَ
* Bacaan ra’ yg harus di kasarkan dan ditipiskan
adalah apabila setiap ra’ yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris
bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’.
Contoh: ﻓِﺮْﻕ
Isti’la’ (ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ): terdapat tujuh huruf yaitu
kha’ (خ), sod (ص), dhad (ض), tha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ).
H. Hukum Bacaan Tajwid (Qalqalah)
Hukum Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) yaitu bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan
bunyi seakan-akan berdetik atau memantul. Huruf qalqalah ada lima yaitu qaf (ق), tha (ط), ba’ (ب), jim (ج), dan dal (د). Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:
– Qalqalah kecil yaitu jika salah satu dari huruf
qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adlh asli karena harakat sukun dan
bukan karena waqaf.
Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ, ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
– Qalqalah besar yaitu jika salah satu dari huruf
qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dlm keadaan ini, qalqalah
dilakukan apabila bacaan di waqafkan tetapi tdk di qalqalahkan apabila bacaan
diteruskan.
Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ, ﻋَﻟَﻖٍ
I. Waqaf
mengenai waqaf bisa kalian lihat di tabel ini
Gimana sekarang udah paham kan tentang, tajwid kalo udah paham amalin sama lakuin jangan cuma di simpen, untuk diri sendiri aja
Mungkin itu yang bisa saya jelaskan dari tajwid kurang lebihnya mohon maaf
Wassalamualaikum Wr.Wb.
0 komentar:
Posting Komentar