Di blog ini kalian akan di suguhkan, beberapa informasi dari segala aspek.

Rabu, 26 Oktober 2016

Keutamaan Ta'aruf

03.11 Posted by Unknown No comments

TAARUF 

Assalamualaikum Wr.Wb

apa kabar semua.? baik baik saja kan ya semoga iya, soalnya mimin lagi flu dan nyempetin buat ngepost ni tread oke lah lanjut aja ya ke topik. 

 Taaruf/pacaran.? mana yang lebih di  ridhoi allah.?
oke di sini kita akan memberikan fakta bukan debat kusir/ opini :v
kalo kita memilih pacaran, nah sebenarnya tujuan di ciptakan kita di dunia oleh ALLAH itu untuk apa.? apakah untuk menikmati kesenangan yang, singkat ini. padahal ya perjalan kita masih sangat panjang soalnya dunia adalah pertengaan dari perjalan hidup kita. sedangkan kita di ciptakaan allah di dunia ini untuk apa.? BERIBADAH ingat 

Allah memerintakan kita untuk menundukan kepala saat melihat wanita, karena apa karena takut menerima dosa dari melihat sesuatu yang tidak semestinya di lihat buka-buka aurot astagfirullah dan di pertegas juga di 

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗإِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Terjemah: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS.An Nuur 30)

Lalu bagaiman jika kita tidak sengaja memandang lawan jenis.? 
Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)

Hukum Memandang lawan jenis di bedakan menjadi 7:
1.laki laki memandang perempuan tampa ada keperluan dalam melihatnya meskipun orang itu pria yang sudah tua/lemah hukumnya tidak boleh, kalo ada keperluan di perbolekan
2.Suami melihat istrinya. Hukumnya boleh tapi tidak untuk melihat kemaluanya istrinya soalnya itu hukumnya makruh
3.Seorang laki laki memandang perempuan yang baik mahrom nya maupun yang ada sangkut paunya dengan lelaki itu, hukumnya boleh tapi cuma sampai anggota tubuh selain pusar dan lutut. Hukumnya haram jikalau mereka memangdang pusar dan lutut mereka.
4.Seorang lelaki memandang bukan mukhrim/mahram untuk tujuan di nikai. Hukumnya boleh memandang hanya kedua telapak tanganya dan wajahnya saja.
5. Laki-laki memandang keperluan untuk kemaksiatan. Maka di perbolekan laki-laki memandang kemaluan wanita untuk kesaksian atas hubungan perzinaan dan kelahiran, jika selain kesaksian sengaja memandang maka hukumnya haram dan kesaksianya di tolak.
6. Lelaki memandang wanita untuk proses pengobatan. Di perbolekan asal di lakukan di depan mahramnya
7. Lelaki memandang wanita di karenakan untuk tujuan muamalah (jual,beli,dll) maka di perbolekan memandang wajahnya saja

sekarang mari kita bahas apa itu yang di maksud Taa'ruf.?
  Taa'ruf adalah kegiatan bersiraturahmi, kalau masa kini kita bilang bertatap muka, atau main/bertamu kerumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. bisa di sebut juga tujuan berkenalaan itu tersebut untuk mencari jodoh.

Bagaimanakah cara ta'aruf.? oke kalian juga akan memperoleh jawabanya di sini
1. Membersikan niat karena Allah
Bersikan hati kalian, dan ikhlaskan menikah untuk mencari ridhonya
2. Berupaya menjaga kesucian ta'aruf
Agar kesucian acara ta’aruf terjaga maka harus jaga rambu-rambu syariah (tidak boleh berkhalwat, menjaga pandangan, menjaga aurat dll,)
3. Kejujuran dalam ta'ruf
Kedua belah pihak tidak boleh berbohong saat di tanya data diri mereka.
4.Cara berbicara
ketika ta'ruf kedua belah pihak harus berbicara dengan sopan, dan menghindari omongan yang melenceng dan tidak perlu di omongkan
5. Menerima atau menolak proposal taaruf dengan sopan
jika kedua belah pihak ada yang merasakan ketidak cocokan dengan orang yang di ta'aruf inya maka segerahlah memberikan jawaban, takutnya mereka terlalu mengharapkan kalian..
6. Taaruf perlu perantara
A. Dengan adanya perantara maka kita dapat memperoleh informasi dari perantara kita.
B. Jika tidak adanya perantara maka takutnya ta'aruf itu tidak terjaga kebersihanya
C. Dengan adanya perantara mengurangi fitna

Jika di terima kalian, jangan lupa mimin di kasih Donasi hahaha :D bercanda maksutnya jangan lupa berdoah dan sholat sunnah di kerjain biar di ridhoin Allah Ta'ruf kalian ok

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat sekian dan terimakasih

Wassalamualaikum Wr.Wb




0 komentar:

Posting Komentar